Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ
فَرَضَ التَّوْبَةَ وَحَرَّمَ الْاِصْرَارَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ كاَتِبُ الْآ ثَارِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَفْوَةُ الْاَخْيارِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ السَّعَادَةِ الْاَخْيارِ. أَمَّا بَعْدُ.
Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 29
Sawangan
Yang saya hormati Bapak Ichwan Darmawan selaku
pembina Rohis SMPM 29 Sawangan
Yang saya hormati dewan guru sekalian
Serta teman-temanku yang saya cintai
Puja puji sykur
kita hanturkan kepada Allah Swt yang mana telah memberikan kita beribu-ribu
nikmat sehingga kita semua dapat berkumpul di temat yang mulia ini. Sholawat serta
salam marilah kita persembahkan untuk nabi akhir zaman ialah nabi Muhammad Saw
yang telah membawa ummatnya dari
zaman kebodohan hingga zaman terang-menderang seperti sekarang ini.
Baikalah berdirinya saya disini
hanya ingin menyampaikan seuntaian kata yang berjudul :
JALAN MENUJU TAUBAT
Hadirin yang dimuliakan Allah
Allah Swt berfirman :
“Dan dialah yang menerima Taubat dari hamba-hamba-Nya dan
memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Q.S. As Syuura
ayat 25.
Ayat diatas
menerangkan kepada kita bahwasanya Allah Swt maha pengampun dan penerima
taubat. Setiap manusia pasti memiliki kesalahan sehinga tidak pernah luput
dari dosa. Maka sudah diwajibkan bagi setiap insan untuk selalu bertaubat
kepada Allah disaat melakukan suatau kesalahan baik disengaja ataupun tidak
disengaja. Kerap kali manusia melakukan kehilafan lalu membaca istigfar untuk
memohon ampunan kepada Allah Swt, itu merupakn salah satu bentuk pertaubatan
kepada Allah Swt. Namun, taubat yang sesungguhnya tidaklah cukup sampai disitu, apalagi dosa
yang dilakukan termasuk dosa besar. Walaupun taubat merupakan jalan keluar dari segala masalah
dosa-dosa yang ada, namun taubat juga memiliki aturan yang harus dilakukan saat
seseorang bertaubat.
Hadirin yang berbahagia
Adapun syarat dari taubat itu
sendiri adalah harus timbul adanya rasa penyesalan dari dalam hati yang paling
dalam, sehingga ia merasa bahwa dirinya itu benar benar telah berbuat sesuatu
yang dimurkai Allah Swt. Disamping itu tidak boleh lagi mengulangi perbuatan
tersebut, artinya adanya rasa kapok atas perbuatannya tersebut. Inilah yang
dimaksud dengan taubatan nasuha yaitu benar-benar mengakui kesalahannya dan
tidak mau mengulanginya.
Hadirin yang berbahagia
Demikianlah pidato singkat dari saya, kurang dan lebihnya mohon
maaf, saya akhiri.
Wassalam.
Ini dakwah atau pidato ?
ReplyDeletePidato Islami
ReplyDelete