Social Icons

Pages

Wednesday, 5 October 2016

HUKUM MAD

A.  Pengertian Mad
     Mad menurut bahasa adalah memanjangkan atau sesuatu yang ditambah. Sedangkan menurut Istilah adalah memanjangkan suara huruf dari huruf-huruf mad. Adapun huruf-huruf mad yaitu:  ا  و ي1)  Alif mutlak jatuh setelah fathah,
Contoh:    لَ قَا2)  Wawu mati jatuh setelah dhommah,
Contoh:   قُوْلُوْا , كونُوْ3)  Ya’ mati jatuh setelah kasroh,
Contoh:    قِيْلَ , سَبِيْلاً
 
B. Macam-macam Mad
       Berdasarkan jenisnya, Mad dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a. Mad Ashli / Mad Thobi’i
Yaitu memanjangkan bacaan karena terdapat huruf Mad dan tidak ada sebab yang mengubah keasliannya.Mad Ashli / mad thobi’i terjadi apabila :
- huruf berbaris fathah bertemu dengan alif- huruf berbaris kasroh bertemu dengan ya mati- huruf berbaris dhommah bertemu dengan wawu matiPanjangnya adalah 1 alif atau dua harokat.contoh : مِنْها •  كَثِيْرٌ  • يَقُوْلُ 
b. Mad far’i
Secara istilah yaitu Mad yang panjangnya lebih dari pada Mad Asli/Mad Thobi’i dengan adanya beberapa sebab, yaitu bila dihadapannya terdapat huruf hamzah yang berbaris hidup, atau huruf lainnya yang berbaris sukun (mati) atau huruf sesudahnya itu bertasydid.
 
C. Macam-macam Mad Far’i
Adapun jenis Mad far’i ini terdiri dari 13 macam, yaitu : 

1)      Mad Wajib Muttashil
Secara bahasa, Wajib artinya harus, dan Muttashil artinya bersambung. Sedangkan secara istilah yaitu apabila terdapat Mad Thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Contoh : جَآءَ  • شِفَآءٌ  •  يُرَآئُوْنَCara membacanya adalah dipanjangkan 5 harokat (2,5 alif). 
2)      Mad Jaiz Munfashil
Secara bahasa, Jaiz artinya boleh dan Munfashil artinya terputus. Sedangkan secara istilah yaitu apabila terdapat Mad Thobi’i bertemu dengan hamzah dalam dua kata atau kata yang berbeda. Contoh : اِنَّآاَنْزَلْنَاهُ  •  قُوْآاَنْفُسَكُمْ  •  يَآاَيُّهَا
Cara membacanya adalah dipanjangkan dua, empat, atau enam harokat (satu, dua, atau tiga alif).
3)      Mad Aridh Lissukuun
Secara bahasa, Aridh artinya baru dan Lissukuun artinya karena sukun (mati). Sedangkan secara istilah yaitu setiap Mad Thobi’i bertemu dengan huruf hidup dalam satu kalimat dan dibaca waqof (berhenti). Contoh :  هَاذَا الْكِتَابُ  يَعْمَلُوْنَ  رَبِّ الْعَالَمِيْنَCara membacanya adalah dipanjangkan dua, empat, atau enam harokat (satu, dua, atau tiga alif). Apabila tidak dibaca waqof, maka hukumnya kembali seperti Mad Thobi’i. 
4)      Mad Badal
Secara bahasa, Badal artinya pengganti. Sedangkan menurut istilah yaitu mad sebsgsi pengganti huruf hamzah di awal kata. Lambang mad badal ini biasanya berupa tanda baris fathah atau kasroh tegak .Contoh : آمَنَ    آدَمَ Cara membacanya adalah dipanjangkan dua harkat (satu alif). 

5)      Mad ‘Iwad
Secara bahasa, ‘Iwad artinya mengganti. Sedangkan menurut istilah yaitu mad yang terjadi apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yang berbaris fathatain dan dibaca waqof. Contoh : عَلِيْمًا حَكِيْمًا   قَوْ لًا كَريْماًسَمِيْعًا عَلِيْمًا  Cara membacanya adalah dipanjangkan dua harokat (satu alif), kecuali ta marbutah yang berharokat fathatain bila diberhentikan tidak menjadi Mad ‘Iwad, akan tetapi menjadi HA. 
6)      Mad Lazim Mutsaqqol Kilimi
Secara bahasa, Lazim artinya haru, Mutsaqqol artinya diberatkan dan Kilmi artinya kata. Sedangkan secara istilah yaitu apabila terdapat Mad Thobi’i bertemu dengan huruf yang bertasydid dalam satu kata. Contoh : الحآ قّةُ وَلاَ الضآلّيِنَ  Cara membacanya adalah dipanjangkan enam harokat (tiga alif). 
7)      Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi
Secara bahasa, Mukhoffaf artinya diringankan. Sedangkan secara istilah yaitu apabila terdapat Mad Thobi’i yang bertemu dengan huruf sukun atau mati. Contoh : آلأنَ وَقَدْ كُنْتُمْ  •  آلأنَ وَقَدْ عصيتُ
Cara membacanya adalah dipanjangkan enam harokat (tiga alif). 
8)      Mad Lazim Harfi Musyba’
Yaitu Mad yang terjadi hanya pada awal surat (fawatihussuar) dalam al-Qur’an. Huruf Mad ini ada delapan, yaitu :  ن ق ص ع س ل ك مBiasa digabungkan menjadi sebutan   نَقُصَ عَسَلُكُمْ
Contoh : آلمّ • يسكهيعصCara membacanya adalah dipanjangkan enam harokat (tiga alif), jika bertemu dengan tasydid maka harus diidgamkan.
 
9)      Mad Lazim Harfi Mukhoffaf
Yaitu Mad yang terjadi juga hanya pada awal surat dalam al-Qur’an. Huruf Mad ini ada lima, yaitu : ح ي ط ه رBiasa digabungkan menjadi sebutan حَيٌّ طَهُرَ Contoh : طهحم • الر
Cara membacanya adalah dipanjangnkan dua harokat (satu alif). 

10)   Mad Lin
Secara bahasa, Lin artinya lunak. Sedangkan secara istilah yaitu apabila terdapat huruf berbaris fathah bertemu wawu mati atau ya mati, dan setelahnya terdapat huruf hidup yang diwaqaf. Mad ini terjadi di akhir kalimat  yang dibaca waqof (berhenti). Contoh : هَاذَا الْبَيْتُ • مِنَ النَّوْمِ
Cara membacanya adalah dipanjangkan dua sampai enam harokat (satu sampai enam alif). Apabila dibaca washol, maka tidak jadi hukum Mad Lin melainkan harfu lin.

11)   Mad Shilah
Secara bahasa, Shilah artinya bergabung. Mad ini terjadi pada huruh “ha” di akhir kata yang merupakan dhomir muzdakkar mufrod lilghoib (kata ganti orang ke-3 laki-laki). Syarat yang harus ada dalam mad ini adalah bahwa huruf  sebelum dan sesudah “ha” dhomir harus berbaris hidup dan bukan mati/sukun.Mad shilah terbagi 2, yaitu : 
1)  Mad Shilah Qashiroh
Secara bahasa, Qashiroh artinya pendek. Sedangkan secara istilah yaitu apabila terdapat huruf “ha” setelah setelahnya terdapat huruf selain hamzah. Dan biasanya mad ini dilambangkan dengan baris fathah tegak, kasroh tegak, atau dhommah terbalik pada huruf “ha” dhomir. Contoh : إنّهُ بِعِبَا دِهِ خَبِيْرُCara membacanya adalah dipanjangkan dua harokat (satu alif).
2) Mad Shilah Thowilah
Secara bahasa, Thowilah artinya panjang. Sedangkan secara istilah yaitu apabila terdapat huruf “ha” dhomir setelahnya terdapat huruf hamzah qotho’. Contoh : مِنْ دُوْنِهِ إِلهًا   يَشْفَعُ عِنْدَهُ إلَّاCara membacanya adalah dipanjangkan dua sampai lima harokat (satu sampai dua setengah alif). 
12)  Mad Farqi
Secara bahasa, Farqi artinya berbeda. Sedangkan secara istilah yaitu apabila terdapat Mad badal bertemu dengan huruf yang bertasydid dan untuk membedakan antara kalimat Istifham (pertanyaan) dengan sebutan/berita. Contoh : قُلْ آلذَّكَرَيْنِCara membacanya adalah dipanjangkan enam harokat (tiga alif).
 
13)  Mad Tamkin
Secara bahasa, Tamkin artinya penetapan. Sedangkan secara istilah yaitu apabila dua huruf ya' bertemu dalam satu kalimat, di mana ya' pertama berbaris kasroh dan bertasydid dan ya' kedua berbaris sukun/mati.Contoh : أُمِّيِّيْنَ   وَاِذَا حُيِّيْتُمْCara membacanya dipanjangkan dua sampai enam harokat (satu sampai tiga alif).  
·    
                 

No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates