Social Icons

Pages

Saturday 29 October 2016

MAKHARIJUL HURUF

Makhorijul huruf adalah salah satu bab yang sangat penting dalam ilmu Tajwid. mengenal makhroj huruf adalah prasyarat agar dapat membaca al-Qur'an dengan baik dan benar.
Makhroj (المخرج) secara bahasa adalah: “Tempat keluar” (محلخروج). Dan secara istilah adalah tempat keluarnya huruf dan pembeda antara satu huruf dengan huruf yang lainnya.
Tempat-tempat keluarnya huruf ini dibagi secara umum dan secara khusus.

Tempat-tempat keluarnya huruf secara umum ada lima, yaitu :

1. Rongga mulut (الجوف).
2. Tenggorokan (الحلق).
3. Lidah (اللسان).
4. Dua bibir (الشفتين).
5. Rongga hidung (الخيشوم).

Adapun tempat-tempat keluarnya huruf secara rinci ada tujuh belas, yaitu :

1. Rongga mulut (huruf mad yang tiga : ا،و،ي).
2. Pangkal tenggorokan ( ء،هـ).
3. Tengah tenggorokan (ع،ح).
4. Ujung tenggorokan (غ،خ).
5. Pangkal lidah paling belakang (ق).
6. Pangkal lidah sedikit ke depan (ك).
7. Tengah lidah dengan langit-langit (ج،ش،ي).
8. Sisi lidah bertemu geraham atas (ض).
9. Dibawah sisi lidah setelah dhad (ل).
10. Ujung lidah setelah lam (ن).
11.Ujung lidah setelah nun (ر).
12. Ujung lidah bertemu gusi atas (ط،د،ت).
13. Ujung lidah bertemu ujung gigi depan yang atas (ظ،ذ،ث).
14. Ujung lidah diantara gigi atas dan gigi bawah (lebih dekat ke bawah) (ص،س،ز).
15.Bibir bawah bagian dalam bertemu ujung gigi atas (ف).
16.Dua bibir (و،ب،م).
17. Rongga hidung (ghunnah/ dengung).

JENIS HAMZAH

Hamzah yang terdapat di dalam al-Quran terbagi kepada dua bahagian, yaitu Hamzah qotho’ (yang artinya terputus) dan Hamzah washol (yang artinya bersambung). Hamzah qotho' dan Hamzah washol merupakan bagian penting yang harus diketahui oleh setiap pembaca Al-Quran untuk mencapai tilawah yang baik dan benar. Pembahasan ini menjadi lebih dibutuhkan karena adanya perbedaan cetakan mush-haf antara satu negeri dengan negeri yang lain, khususnya penulisan Hamzah washol di awal kalimat.Berikut penjelasan keduanya.

a.  Hamzah Qat'ie( هَمْزَةُاْلقَطْعِ)
Hamzah ini tetap disebut pada permulaan bacaan, pada ketika bacaan sambung dan pada tulisan. Hamzah ini dinamakan dengan Hamzah Qat'ie ialah kerana ia memutuskan beberapa huruf dari huruf yang lain ketika membacanya. Hamzah Qat'ie terletak pada awal kalimah, pada pertengahan kalimat atau pada akhir kalimat.
Hamzah qotho’ bentuknya seperti bentuk kepala Ain (أ ; ء  )  yaitu berupa hamzah yang selalu diucapkan dengan ber-harokat fathah, dhommah atau kasroh.   
 Ia juga terletak pada kata nama (isim), kata kerja (fa’il) dan sendi nama (harf).Hukumnya ialah ia perlu disebut ketika membacanya.
Contoh : وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ •  فَأَخْرَجَ بِهِ  • وَأَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

b. Hamzah Wasal( هَمْزَةُالْوَصْلِ)
Ia disebut pada permulaan bacaan dan dihilangkankan sebutannya ketika dibaca secara sambung dengan huruf sebelumnya. Ia dinamakan demikian kerana disambung dengan huruf yang bertanda Sukun pada awal perkataan. Hamzah Washol adalah Hamzah zaidah berfungsi sebagai perantara atau penyambung kepada pengucapan huruf mati atau sukun yang berada setelahnya.Tanda Hamzah Wasal ialah terdapat huruf Sad ()di atas huruf Alif.

Untuk memperjelas pemahaman mengenai Hamzah washol, perhatikan tabel contoh di bawah ini.



CARA MEMBACA ISTI'ADZAH, BASMALAH DAN AWAL SURAT

A.           Pengertian
 Yang dimaksud dengan isti ‘adzah adalah membaca :
اَعُوْذَ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Hukum membaca isti’adzah sebelum memulai tilawah adalah sunnah.
Firman Allah Swt:  
فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطَانِ الرَّجِيْمِ
“Maka apabila engkau membaca Al-Qur’an, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”. (QS. 16 : 98)
Adapun membaca basmalah sangat dianjurkan (mustahabbah), baik diawal surat atau pertengahan surat -kecuali pada surat At Taubah – baik dilakukan dengan suara keras atau pelan. Sebagian ulama Qira’at memberinya hukum Wajib Sina’i artinya kewajiban yang apabila ditinggalkan tidak berdosa. Istilah tersebut digunakan karena Rasulullah sangat menganjurkan membaca basmalah, sebagaimana didalam sabdanya:
كُلُّ اَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُبِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ اَقْطَعُ
“Setiap urusan yang penting yang tidak dimulai dengan membaca kalimat basmalah , maka terputuslah barokahnya”.

B.           Cara Membaca Isti’adzah, Basmalah dan Awal Surat
Cara membaca isti’adzah, basmalah dan ayat pada awal surah ada empat macam cara, yaitu :

1. Qath’ul Jam’i (قَطْعُالْجَمِيْع)
Qath’ul Jam’i dibaca pisah secara keseluruhan. Caranya adalah membaca isti’adzah, berhenti (waqaf), lalu membaca basmalah, dan berhenti lagi (waqaf), kemudian membaca awal surah.
Contoh :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ (berhenti)اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطَانِ الرَّجِيْمِ
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ(berhenti)  

2. Qath’ul Awwal Wa Washluts Tsani Bitstsalits (قَطْعُ الأَوَّلِوَوَصْلُ الثَّانِيْ بِالثَّالِثِ)
Yaitu memutus yang pertama dan menyambung yang kedua dengan yang ketiga. Caranya adalah membaca isti’adzah, berhenti (waqaf), lalu membaca basmalah disambung (washal) dengan awal surah.
Contoh :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ (berhenti) اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطَانِ الرَّجِيْمِ
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ(sambung)

3. Washlul Awwal Bitstsani Ma’al Waqfi ‘Alaihi Wa Qath’utstsalits(وَصْلُ الأَوَّلِ بِالثَّانِيْ مَعَ الْوَقْفِ عَلَيْهِ وَقَطْعُ الثَّالِثِ)
Yaitu menyambung yang pertama dengan yang kedua lalu berhenti, dan memutus yang ketiga. Caranya adalah membaca isti’adzah disambung (washal) dengan basmalah, lalu berhenti ( waqaf ), kemudian membaca awal surah.
Contoh :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ (sambung) اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطَانِ الرَّجِيْمِ
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ(berhenti)

4.      Washlul Jam’i (وَصْلُالْجَمِيْعِ
yaitu menyambung semuanya. Caranya adalah membaca isti’adzah disambung (washal) dengan basmalah, disambung lagi (washal) dengan awal surah.
Contoh :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ(sambung)اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطَانِ الرَّجِيْمِ
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ(sambung)
Di samping itu ada juga cara membaca basmalah diantaradua surat. Adapun cara membaca basmalah diantara dua surat, dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :

1.      Qath’ul Jam’i(قَطْعُالْجَمِيْعِ)
Yaitu dipisah semuanya.Cara membacanya adalah membaca ayat pada akhir surah, berhenti (waqaf), lalu membaca basmalah, berhenti (waqaf), kemudian membaca ayat pada awal surah.
Contoh :
(berhenti) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ(berhenti)وَلَمْ يَكُنْ لَّه كُفُوًااَحَدٌ
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ

2.      Qath’ul Awwal Wa Washlutstsani Bitstsalits (قَطْعُ الأَوَّلِ وَوَصْلُ الثَّانِيْ بِالثُّالِثِ)
Yaitu memutus yang pertama dan menyambung yang kedua dengan yang ketiga. Cara membacanya adalah membaca ayat pada akhir surah, berhenti (waqaf), lalu membaca basmalah, disambung (washal) dengan ayat pada awal surah.
Contoh :
(sambung)بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ(berhenti)وَلَمْ يَكُنْ لَّه كُفُوًااَحَدٌ
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ

3.      Washlul jam’i (وَصْلُالْجَمِيْعِ),
Yaitu menyambung semuanya.Cara membacanya adalah membaca ayat pada akhir surah,disambung (washal) dengan basmalah, dan disambung (washal) dengan awal surah.
Contoh :
(sambung)بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ(sambung)وَلَمْ يَكُنْ لَّه كُفُوًااَحَدٌ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ

Tuesday 25 October 2016

TENTANG AL QUR'AN


5 KARAKTER PEMUDA IDEAL DALAM AL QUR'AN

         Pemuda adalah harapan bangsa, pemuda adalah calon pemimpin, pemuda adalah penggerak kemajuan zaman. Bertapa besar peran pemuda dalam setiap dimensi. Maka dari itu, pemuda haruslah mampu menempatkan fungsinya denga baik dalam kehidupannya di dunia ini. seyogyanya pemuda haruslah paham bahwa untuk menjadi sesosok pemimpin yang membawa perubahan harus memiliki prilaku serta nilai-nilai yang baik.
       Al Qur'an telah memberikan contoh tersebut. Yaitu conto-contoh sifat yang bisa diterapkan dalam jiwa setiap orang pemuda. SIFAT-SIFAT APAKAH ITU? Berikut kami telah buat dengan ringkas dalam sebuah slide :

Monday 24 October 2016

TIGA RUKUN AGAMA

      Selain rukun iman dan rukun islam, sangat penting sekali untuk mengetahui rukun agama. hal ini bertujuan agar siswa-siswi paham hubungan antara kesemuanya yaitu : rukun Islam, rukun Iman dan Rukun Agama. Berikut adalah tiga rukun agama yang sudah dibuat dalam slide:

WUDHU ALA NABI SAW

Wudu (Arab: الوضوء al-wuū', Persia:آبدست ābdast, Turki: abdest, Urdu: وضو wazū') adalah salah satu cara menyucikan anggota tubuh dengan air. Seorang muslim diwajibkan bersuci setiap akan melaksanakan salat. Berwudu bisa pula menggunakan debu yang disebut dengan tayammum.
Rukun wudhu berdasarkan surat Al Maidah ayat 6 adalah :
  1. Mencuci wajah,
  2. Mencuci tangan,
  3. Mengusap kepala,
  4. Mencuci kedua kaki. kemudian ditambahkan oleh para ulama figih, yaitu : niat & tertib.
    Lalu, bagaimanakah wudhu yang dilakukan Rasulullah SAW? Bukankah kita semua ingin melakukan segala ibadah seperti apa yang dilakukan oleh Nabi SAW. Berikut ini adalah slide yang sudah kami buat dari ROHIS 29 mengenai WUDHU ALA RASULLULLAH. Semoga bermanfaat.
     
https://docs.google.com/presentation/d/1rAWjgx0vU2Qj2AXl3xz8pDye5ombphezPIRI8LDj9kk/edit?usp=sharing

Friday 7 October 2016

PIDATO SINGKAT TENTANG BERBUAT BAIK TERHADAP ORANGTUA

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…..

الْحَمْدُ لِلّهِ الَذِيْ اَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ , وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ
Yang saya hormati, Bapak Mahmud S. Pd selaku kepala sekolah
Yang saya hormati, dewan guru yang mudah-mudahan dirahmati Allah
Teman-teman seperjuangan, adik dan kakak kelas yang saya cintai

Puji syukur kita panjatkan kepada Illahi Robbi, yang telah melahirkan kita melalui perantara Ayah dan Ibu. sholawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada Rasulullah SAW, kepada keluarga , para shahabat dan para pengikut yang setia mengikuti jejak langkahnya.
Baikalah berdirinya saya di sini untuk menyampaikan seuntai kata yang bertema

BERBUAT BAIK KEPADA ORANG TUA

Teman-temanku yang dicintai Allah
Ibu telah melahirkan kita  dengan susah yang bertambah susah. Sejak kecil kita dipelihara penuh dengan kasih sayang. Bapak mencari nafkah untuk bekal kita, penuh semangat tidak mengenal waktu. Tak terbayangkan jika kita tidak dibimbing oleh mereka. Kalau kita mau berfikir, kiranya, sudah berapa banyak pengorbanan yang orangtua berikan kepada kita, mulai dari pakaian yang indah, sekolah yang menyenangkan, makanan yang lezat lagi mengenyangkan, belum lagi yang lain-lainnya yang tidak akan pernah bisa terhitung berapa jumlahnya dan tidak ternilai harganya walau dengan intan permata.

Hadirin yang berbahagia
Sepantasnya kita berterima kasih kepada mereka, dengan mengikuti segala perintahnya. Kita tak pantas membangkang apalagi melawan kepada orang tua. Alangkah dosanya jika kita berbuat demikin. Allahpun akan murka kepadanya. Karena ternyata ridlo alloh tergantung kepasda ridlo orang tua.

Rasulullah bersabda :  “RIDLOLLOOHU  FIRIDLOL WALIDAIN WA SUKHTULLAHI FII SUKHTIL WALIDAIN”.
Artinya : “Ridlo Alloh ada pada ridlo orang tua dan murkanya Allah tergantung pada murkanya kedua orang tua”.

Teman-temanku yang dicintai Allah
Marilah kita berbakti kepada orang tua kita dengan sungguh-sungguh. Mungpung orang tua kita masih hidup. Alangkah senangnya mereka jika kita dapat mentaatinya.
Robbig firliy wa liwaa lidayya warham huma kama robbayaani shogiro…/
Baiklah, itulah yang bisa saya sampaikan. Kekurangan dan kelebihannya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya akhiri..

Wassalam mualaikum.

PIDATO SINGKAT CARA MENSYUKURI NIKMAT ALLAH SWT

Assalamu’alakum Wr. Wb…
Hamdan wa Syukron lillah was sholatu was Salaamu ‘ala Rosulillah. ‘Amma ba’du
Yang saya hormati, Bapak Mahmud S. Pd selaku kepala sekolah
Yang saya hormati, dewan guru yang mudah-mudahan dirahmati Allah
Teman-teman seperjuangan, adik dan kakak kelas yang saya cintai

Segala puji hanyalah milik Allah, Tuhan semesta Alam yang tiada lelah mengurus makhluknya, tiada batas memberikan rahmat dan rizkinya hingga kita semua senantiasa mengagunginya dengan mensyukuri nikmatnya. Shalawat dan salam tersampaikan selalu kepada kekasihnya sang pembawa kebenaran nabi Muhammad Saw.

Teman-teman yang berbahagia.
Pada kesempatan yang indah ini saya akan menyampaikan pidato yang berjudul :
“Cara Mensyukuri Nikmat Allah”

Teman-teman yang berbahagia….
Pengungkapan rasa syukur meliputi tiga hal, yaitu :
Yang pertama, Mengakui nikmat dalam hati. Artinya, kita meyakini bahwa apa saja yang telah kita rasakan, baik yang berbentuk jasmani maupun rohani, itu adalah dari Allah Swt.
Yang kedua adalah membicarakannya secara lahir atau lisan yang artinya kita senantiasa mengingat dan menyebut-nyebut kemurahan dan kenikmatan Allah yang telah diberikan kepada kita. Hal ini sesuai firman Allah dalam Al-Qur’an surat
Ad-Dhuha ayat 11 yang bunyinya “Wa amma bini’mati robbika fa haddis” yang artinya ”Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya.”

Teman-teman yang berbahagia….
Cara besyukur yang ketiga adalah menjadikan nikmat karunia Allah sebagai sarana taat kepada Allah. Faktor pertama dan kedua belum mencapai nilai haqiqi apabila faktor yang ketiga ini belum dapat diamalkan. Dan hanya orang-orang yang berimanlah yang bisa bersyukur dengan sebaik-baiknya. Merekalah yang tahu hakikat syukur yang sebenarnya.
Kalau kita lihat dan perhatikan di sekitar kita, betapa banyak nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepada hamba-hamba-Nya. Dari nikmat hidup, sarana prasarana penunjang, sampai nikmat yang terbesar yaitu nikmat Iman dan Islam. Dan kalaulah kita hitung nikmat Allah niscaya kita takkan mampu menghitungya.
Oleh karenanya, sudah sepantasnyalah kita selaku hamba Allah yang begitu banyak mendapatkan fasilitas nikmat ini untuk pandai bersyukur atas anugerahnya.

Teman-teman yang berbahagia….
Demikianlah apa yang bisa saya sampaikan, kurang dan lebihnya saya mohon maaf. Saya Akhiri…

Wasalamu’alaikum Wr. Wb.
 
Blogger Templates