Social Icons

Pages

Thursday, 13 December 2018

PIDATO : MENJAUHI PERILAKU GHIBAH


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hamdan wa Syukron lillah was sholatu was Salaamu ‘ala Rosulillah. ‘Amma ba’du
Yang saya hormati, Bapak Mahmud S. Pd selaku kepala sekolah
Yang saya hormati, dewan guru yang mudah-mudahan dirahmati Allah
Teman-teman seperjuangan, adik dan kakak kelas yang saya cintai

Segala puji hanyalah milik Allah, Tuhan semesta Alam yang tiada lelah mengurus makhluknya, tiada batas memberikan rahmat dan rizkinya hingga kita semua senantiasa mengagunginya dengan mensyukuri nikmatnya. Shalawat dan salam tersampaikan selalu kepada kekasihnya sang pembawa kebenaran nabi Muhammad Saw.
            Baiklah berdirinya saya di mimbar ini akan menyampaikan sebuah pidato yang bertema :
MENJAHUI GHIBAH

Jama’ah yang dimuliakan Allah
Ghibah artinya menggunjingkan keburukan orang lain. Perbuatan itu tergolong perbuatan tercela yang dilarang dalam Islam. Bahkan Allah Swt mengidentikan perbuatan ghibah sebagai sesuatu yang amat kotor dan menjijikan. Allah Swt berfirman :
Ÿwur =tGøótƒ Nä3àÒ÷è­/ $³Ò÷èt/ 4 =Ïtär& óOà2ßtnr& br& Ÿ@à2ù'tƒ zNóss9 ÏmŠÅzr& $\GøŠtB çnqßJçF÷d̍s3sù 4
Artiunya :”Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. (Q.S. al Hujrat, 12)
Dan Rasulullah juga bersabda :
“Tahukah kalian apakah ghibah itu?”Mereka menjawab:”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Beliau bersabda :”Ghibah adalah engkau menyebut keburukan saudaramu yang tidak ia sukai”.Rasulullah ditanya “Bagaimana halnya jika apa yang aku katakana memang terdapat pada saudaraku?” Maka Rasulullah menjawab”Jika apa yang kau katakana memang terdapat pada saudaramu berarti kau telah menggunjingnya (berghibah), dan jika tidak terdapat padanya, maka engkau telah dusta atasnya (fitnah). (H.R. Muslim).
Dari hadis di atas dapat disipulkan bahwa ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedangkan ia tidak suka jika hal itu disebutkan. Baik penyebutan itu dalam sosial jasmani, kondisi keagamaan, kekayaannya dsb. Cara melakukannya pun bermacam-macam. Di antaranya dengan membeberkan aib atau menirukan tingkah laku dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok-olok.
                                                                                                  
Jama’ah yang dimuliakan Allah
Oleh karena itu, hendaklah kita memulai dari diri kita sendiri untuk tidak melakukan praktek ghibah. Dan hendaklah kita selalu saling mengingatkan kepada sesama kita untuk menghidari perbuatan tercela tersebut.
Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan, bila ada jarum yang patah jangan disimpan di dalam peti, bila ada kata yang salah jangan disimpan di dalam hati. Kurang dan lebihnya mohon maaf, akhirul kalam
Wassalam.

No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates